Sunday, 26 June 2011

Makanan yang Melemahkan Otak

Makanan berperan penting untuk kesehatan tubuh. Sedangkan pola makan yang buruk dan rendah zat gizi dapat berpengaruh terhadap otak. Tanpa makanan yang bergizi seimbang, otak tidak dapat bekerja dengan maksimal karena adanya penurunan kemampuan untuk memperhatikan, mengigat, dan belajar. Beberapa contoh makanan yang dapat membyebabkan turunny kemampuan otak, yaitu :

GULA
Salah satu penyebab turunnya kemampuan otak adalah konsumsi gula olahan yang berlebihan. Gula olahan terdapat pada makanan yang sudah diproses, seperti gula-gula, kue, biscuit, dan sereal manis. Gula olahan hampir tidak punya nilai gizi.
Turun naiknya kadar gula dalam darah berpngaruh terhadap otak dan tubuh. Mengonsumsi makanan bergula akan seketika meningkatkan kadar gula darah yang kemudian secara cepat menurun. Fluktuasi ini menyebabkan inkonsistensi pasokan energi ke otak, berakibat turunnya kemampuan konsentrasi, melemahnya kemampuan memperhatikan, mudah tersinggung, dan kelelahan.

Makanan bergula biasanya mengandung lemak, seperti donat, biscuit, dan permen coklat, sehingga kerja otak pun melambat. Dalam jangka panjang lemak juga akan membungkus arteri, sehingga menghambat aliran darah ke otak.
Mengonsumsi gula dalam jumlah besar dapat menghambat asimilasi beberapa zat gizi, menekan system kekebalan tubuh, dan mengarah ke intoleransi glukosa yang menunjukkan bahwa tubuh memiliki masalah dalam mengaturkadar gula darah. Gejalanya berupa perasaan sensitive, depresi, kelelahan, konsentrasi rendah, insomnia, dan sulit bicara.

Secara alamiah anak-anak lebih suka manis karena ASI pun rasanya manis. Jika makanan manis itu dikonsumsi secukupnya dan pola makan yang seimbang. Hal ini bukan masalah. Yang penting, hindarilah gula olahan. Tidak perlu melarang anak makan gula-gula karena mereka pasti akan mencuri kesempatan. Sebaiknya tawarkan pilihan yang lebih sehat. Jenis makanan ini walaupun tetap meningkatkan kadar gula darah, tapi mengandung serat dan protein yang dampak mengurangi dampak gula serta memiliki vitamin dan mineral.

MAKANAN OLAHAN
Makanan olahan tidak hanya rendah gizi tetapi juga banyak mengandung zat-zat buatan seperti pewarna, pengawet, penambah cita rasa, garam dan gula. Makanan ini pun cenderung kaya asam lemak jenuh dan asam lemak terhidrogenasi yang akan berakibat terjadi penurunan kemampuan system pencernaan, sirkulas, dan proses mental serta penyumbatan arteri yang dapat meningkatkan resiko serangan jantung dan kanker.

KAFEIN
Kafein ditemukan dalam kopi, teh, coklat dan minuman berkarbonasi (cola). Kafein merupakan stimulant dan diuretika karena dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang berhubungan dengan mengendalikan kadar gula darah. Studi para peneliti dari University of Bristol menemukan bahwa dalam jangka panjang kafein tidakmemberi manfaat terhadap kinerja mental. Anak-anak sekolah dasar yang teratur mengonsumsi teh setiap pagi akan memulai harinya dengan perasaan grogi, lemah dan lamban.

MINUMAN BERKARBONASI
Minuman berkarbonasi banyak mengandung gula, pengawet, kafein, pewarna selain itu juga mengandung fosfor yang dapat menghambat penyerapan kalsium. Kalsium sangat penting untuk produksi neurotransmitter dalam otak, yang dianggap berpenaruh terhadap emosi.

ADITIF DAN PENGAWET
Aditif dan pengawet berpengaruh buruk. Walaupun tidak semua aditif berbahaya, beberapa diantaranya menyebabkan hiperaktivitas anak, menimbulkan reaksi alergi, daya ingat lemah, depresi, dan perubahan suasana hati..

Sumber : Nicola Graimes. Brain Food For Kids. Erlangga. 2004